Perjalanan di hari pertama akan menempuh jarak hingga 567 Km yang dimulai dari Jakarta menuju Liwa salah satu daerah di Lampung Barat. Daerah Liwa ini mempunyai jalur yang strategis karena menghubungkan 3 buah provinsi di Pulau Sumatera, yaitu Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Meskipun memiliki jalur yang strategis, daerah Liwa ini didominasi oleh jalan berliku dan tanjakan terjal yang akan menjadi tantangan yang berkessn bagi tim Terios 7-Wonders.
Setelah dilepas di VLC tim Terios 7-Wonders memulau perjalanannya tepat pada pukul 23.00 WIB yaitu menuju pelabuhan Merak untuk menyeberang menggunakan kapal ferry menuju pelabuhan Bakauheni. Penyeberangan ini membutuhkan waktu selama 3 jam karena memang saat itu kondisi laut yang sangat bersahabat.
Suasana pagi hari di Danau Ranau sangat menyejukkan. Sebelum memulai perjalanan, tim Terios 7-Wonders sejenak menikmati keindahan Danau Ranau yang merupakan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera, dengan ditemani secangkir kopi luwak. Setelah menikmati sarapan, tim ditemani oleh Hidayat atau akrab disapa Sangkut, pemilik kebon kopi seluas 5000 hektar lebih, tim diberi penjelasan mengenai bagaimana ia memproduksi kopi luwak. Ternyata di rumahnya ia memiliki 1 ruangan khusus untuk memelihara Musang Bulan sebanyak 5 ekor. Setelah mendapat penjelasan mengenai proses produksi kopi luwak yang menyebabkan harga kopi luwak tidak murah harganya, tim pun istirahat sejenak dan melakukan Sholat Jumat. Tak lama tim pun bergegas berangkat karena mereka harus menempuh jarak yang panjang sesuai target, yaitu sejauh 509,4 Km menuju Lahat. Sekitar pukul 20.00 WIB, tim Terios 7-Wonders langsung disambut oleh orang nomor 1 Lahat. Beliau adalah H. Saifudin Aswari Riva'i ,SE.
Sambil mengobrol-obrol dengan orang nomor 1 di Lahat itu, tim Terios 7-Wonders kembali ditemani dengan secangkir kopi yang memang telah menjadi budaya kota Lahat sejak dahulu, kota yang menurut bupati Lahat merupakan kota tertua di Pulau Sumatera karena telah berusia 130 tahun. Banyak sekali bangunan yang telah ditinggalkan bangsa Belanda pada zaman penjajahan dulu yang ada di kota Lahat ini. Salah satunya adalah Sekolah Dasar Santo Yosef. Di kota Lahat ini sebenarnya juga banyak terdapat kebon kopi, yang sayangnya mulai ditinggalkan karena harga pasaran kopi sering dipermainkan oleh para tengkulak. Maka dari itu perjalanan 7 Wonders-Sumatera Coffee Paradise ini diharapkan dapat menggairahkan kembali para petani di Lahat untuk mengolah kembali kebun yang telah ditinggalkan. Obrolan tim Terios 7-Wonders dengan pak Bupati berlanjut hingga ke rumah dinasnya. Daaaannnn!! Ternyata pak Bupati Lahat ini juga menggunakan Daihatsu Terios sebagai mobil dinasnya. Sungguh suatu kebetulan yang mengejutkan!
Pukul 12.40 WIB, setelah makan siang dengan Bupati Lahat di hotel bintang lima satu-satunya yang akan segera diresmikan, yaitu Hotel Grand Zuri, tim Terios 7-Wonders segera bergegas menuju kota Pagaralam yang menjadi persinggahan berikutnya. Sekitar 20 menit keluar dari Lahat, tim telah dihadapkan dengan medan yang berkelok-kelok dan juga tanjakan terjal. Tim Terios 7-Wonders pun akhirnya sampai di Pagaralam yaitu sekitar pukul 15.00 WIB dan mereka pun segera check in di Villa dan Hotel Gunung Gare.
Paginya, tim Terios 7-Wonders memutuskan untuk mengeksplorasi kopi Pagaralam sebelum berangkat menuju Kabupaten Empat Lawang. Sambil menunggu kabar dari toko Kirana yang memiliki mesin pengolah kopi, tim pun mencari petani kopi di Pagaralam untuk mengobrol. Mereka pun bertemu dengan seorang kakek berumur 75 tahun yang sudah menjadi petani kopi selama 50 tahun. Di tengah keasyikan tim 7Wonders Terios menjajal jalanan light off-road, ada kabar bahwa mesin pengolah kopi sudah berfungsi kembali. Tanpa membuang waktu tim segera bergerak menuju lokasi di Pusat Kota Pagaralam untuk menyaksikan sendiri seperti apa pengolahan kopi di Pagaralam. Dan ternyata didapat bahwa sistem pengolahan biji kopi yang ada di Pagaralam tidak jauh berbeda dengan yang ada di Liwa dan Lahat.
Setelah makan siang di pinggir sungai, tim Terios 7-Wonders melanjutkan tujuan menuju kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi) yang merupakan daerah pemekaran dari kabupaten Lahat. Uniknya, kabupaten ini memiliki lambang biji kopi sebagai lambang daerahnya. Memang, kopi adalah komoditas utama yang dihasilkan dari daerah ini. Untuk sampai ke daerah ini, tim Terios 7-Wonders membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dengan menempuh jarak 121,6 Km. Hebatnya, tim Terios 7-Wonders diizinkan untuk menginap di rumah dinas Bupati Empat Lawang!! Sekitar pukul 6 pagi, tim Terios 7-Wonders memulai aktivitasnya. Dengan ditemani oleh Pak Sara Rudianto – Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Empat Lawang, tim Terios 7-Wonders diajak berkeliling untuk lebih memperdalam lagi tentang perkopian di kabupaten Empat Lawang ini.


Setelah beristirahat, petualangan dilanjutkan menuju Mandailing Natal untuk mengeksplor kopi yang dihasilkan daerah tersebut. Desa Sambang Banyak Jae Ulu Pungud merupakan salah satu desa di Mandailing Natal yang memiliki kebon kopi puluhan tahun lamanya. Tim Terios 7-Wonders pun mengetahui perbedaan pohon Arabica dan Robusta setelah diberitahu petani kopi setempat. Salah satu pembelajaran berharga yang dapat dipetik tentunya.
Perjalanan menguras energi bagian kedua harus dilaksanakan. Ya, perjalanan dari Mandailing Natal menuju Medan sama seperti perjalanan dari Bukitinggi-Mandailing Natal. Dengan istirahat yang minim sementara jarak tempuhnya lumayan jauh sekitar 764 km serta kondisi jalanan yang tak bisa diprediksikan butuh konsentrasi dalam mengendalikan Terios. Tepat pukul 08.00 WIB tim Terios 7-Wonders pun memulai perjalanan mereka menuju Medan, karena mereka juga harus menghadiri acara CSR keesokan harinya.
Dan ternyata tim Terios 7-Wonders harus mengalami tantangan berikutnya. Jalanan Mandailing Natal-Tarutung kondisinya sangatlah tidak stabil. Banyak sekali jalanan yang rusak parah karena masih dalam proses perbaikan. Hal ini cukup menghambat perjalanan dari tim Terios 7-Wonders. Tapi kerennya, meskipun Terios terus saja tancap gas menghadapi jalanan yang begitu rusak, suspensi mobil ini masih tetap oke! Tapi sayangnya, terjadi masalah yang cukup serius. Meskipun tim Terios 7-Wonders telah berhati-hati dalam melakukan perjalanan, ada salah satu unit Terios yang mengalami slip. Stir mobil tidak bisa dikendalikan dan baru berhenti setelah menyenggol semak belukar. Tim Terios 7-Wonders langsung sigap melakukan evakuasi ditengah hujan. Meskipun penyak-penyok di sana-sini dan lampunya pecah, mobil itu masih tetap dapat melanjutkan perjalanan. Pyuuhh!! Untung sekali tidak terjadi hal-hal yang serius! Sesampainya di Tarutung tim Terios 7-Wonders makan siang, dan melakukan sedikit pengeceka terhadap salah satu unit Terios yang remnya agak sedikit bermasalah. Setelah itu, mereka pun melanjtkan perjalanan menuju Medan dan sampai di kota itu pada pukul 10 malam.
Tim Terios 7-Wonders berencanan untuk bermalam selama 2 hari di kota Medan ini. Selain untuk beristirahat dan mengembalikan tenaga yang cukup terkuras selama di perjalanan, mereka juga harus menghadiri acara CSR bersama PT. Astra Daihatsu Motor (ADM). Tidak hanya itu, tim Terios 7-Wonders juga mampir ke main dealer Daihatsu Medan untuk melakukan pengecekan 3 unit Terios yang mereka kendarai agar lebih enak, nyaman dan aman saat digunakan menuju tempat selanjutnya.
Akhirnya, setelah menempuh jarak sepanjang 3.657 Km, selama 15 hari, tim Terios 7-Wonders mengakhiri perjalanan tepat di Tugu "Nol" Kilometer pada pukul 12:48 WIB siang. Sebelumnya, setelah berisitirahat semalaman di Banda Aceh, tim pun segera bergerak menuju pelabuhan Ulee Lheue untuk menyeberang menuju Sabang. Sekitar pukul 11 siang mereka pun menyeberang dengan ferry. Rombongan tim Terios 7-Wonders telah ditunggu oleh para petinggi PT Astra Daihatsu Motor serta rekan-rekan wartawan nasional di pulau Sabang. Setelah diadakan upacara singkat, tim pun segera bergerak menuju pelabuhan ferry Baloha untuk naik kapal cepat ke Pulau Rondo. Kapal ini adalah kapal terakhir dari Sabang menuju Banda Aceh.
Sebelum pulang kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat, tim Terios 7-Wonders beserta PT ADM menyerahkan 3 ekor sapi untuk dijadikan hewan kurban karena memnang saat itu berdejatan dengan hari raya Idul Adha. Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah melindungi tim Terios 7-Wonders selama perjalanan dalam program Terios 7-Wonders Sumatera Coffee Paradise. Pukul 16.35 WIB tim Terios 7-Wonders pun terbang kembali ke Jakarta.
Selamat kepada tim Terios 7-Wonders!!
Referensi : http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/
Reviewnya manteb, cukup lengkap. Kunjungi punya saya juga ya
BalasHapus