Rabu, 01 Juni 2011

Meraih Cita-cita

Sejak kecil, kita selalu ditanamkan untuk mempunyai cita-cita dan berusaha agar cita-cita itu tecapai. Maka dari itu lah kita disekolahkan agar nantinya kita dapat meraih cita-cita yang kita inginkan. Begitu juga dengan saya, sejak kecil saya mempunyai bergam cita-cita. Mulai dari menjadi dokter, broadcaster dan sekarang menjadi seorang programmer.

Menjadi seorang programmer bagi saya adalah cita-cita yang muncul begitu saja, karena sebelumnya saya juga tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang programmer. Hal ini dimulai semenjak saya mempunyai komputer dan mengenal tentang dunia internet. Saya mulai berpikir kalau menjadi seorang programmer adalah pekerjaan yang mengasyikkan meskipun tidak mudah dilakukan pula.

Oleh karena itu lah saya sekarang berkuliah di jurusan Manajemen Informatika yang diharapkan nantinya semua lulusan akan menjadai seorang programmer. Saya mantap mengambil jurusan ini karena saya tahu potensi apa yang saya miliki. Saya memiliki keterampilan dalam mengolah data yang saya punya, logika yang cukup kuat, dan keterampilan menciptakan program yang diinginkan.

Saya juga mempunyai hal-hal yang menjadi kekuatan saya untuk meraih cita-cita saya. Kekuatan saya tersebut adalah saya merupakan orang yang pantang menyerah, mau mencoba & berusaha, dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Selain kekuatan, saya juga mempunyai kelemahan yang saya tahu harus saya ubah agar tidak menghalngi cita-cita saya. Kelemahan saya tersebut adalah antara lain, kurang teliti, ceroboh, dan terkadang tidak percaya diri dengan apa yang saya miliki.

Menjadi Pengusaha/Karyawan Elit

Jika saya harus memilih antara menjadi pengusaha atau menjadi karyawan elit, saya tentunya akan memilih untuk menjadi pengusaha. Alasannya adalah menjadi pengusaha kita dapat bebas mengespresikan apa yang kita ingin kerjakan dan kemungkinan akan sesuai dengan keinginan kita sendiri.

Tetapi untuk menjadi seorang pengusaha yang berhasil pastinya juga akan ada langkah-yangkah yang harus dikerjakan. Maka dari itu, saya akan berusaha menjadi karyawan yang elit terlebih sebelum menjadi pengusaha yang sukses. Dengan terlebih dahulu menjadi seorang karyawan yang elit, saya akan banyak belajar dan pastinya juga akan mendapatkan banyak pengalaman dari orang-orang yang bekerja sama dengan saya. Tetapi saya juga akan mulai merinyis usaha apa yang akan saya kerjakan nantinya.

Saat bekal saya yang punya, yaitu ilmu, keterampilan dan pengalaman yang saya punya sudah cukup, saya akan mulai mengembangkan usaha saya tersebut hingga besar dan menarik banyak orang untuk bekerja dengan saya. Dengan menjadi seorang pengusaha, berarti kita juga membantu pemerintaj dalam mengatasi masalah pengangguran dengan menciptakan peluang kerja yang berguna bagi masyarakat.

Belajar Berwiraswasta

Sebagai mahasiswa, saya nantinya dituntut bukan hanya harus bekerja di suatu perusahaan setelah lulus, tetapi juga menciptakan usaha sendiri atau berwiraswasta. Karena di zaman yang dikenal sebagai zaman globalisasi, sangat susah sekali untuk mencari pekerjaan dengan lapangan pekerjaan yang sempit, apalagi yang nantinya sesuai dengan pendidikan dan keterampilan yang kita punyai. Maka dari, kita sebagai pemuda-pemudi mungkin harus merubah pola pikir kita. Dari yang awalnya ingin bekerja di suatu perusahaan menjadi pengusaha atau wiraswastawan.

Menjadi wiraswastawan dapat dimulai dari saat ini. Sebagai mahasiswa kita dapat menciptakan berbagai macam usaha sebagai awalnya. Yang paling diminati adalah penjualan pulsa elektronik. Bisnis ini cukup mudah dilakukan, meskipun untungnya tidak terlalu banyak. Menciptakan berbagai macam barang yang beraneka ragam dan memiliki nilai ekonomis pun bisa kita lakukan. Atau sebagai mahasiswa yang kuliah di bidang informatika, kita mulai dapat merintis untuk membuat suatu program yang nantinya akan berguna bagi masyarakat dan pastinya memiliki nilai ekonomis pula.

 Maka dari itu, memang ada baiknya mulai dari sekarang usaha apa yang akan kita rintis, sehingga nantinya dapat berkembang dan menguntungkan kita pula.

Ringkasan Pengembangan Organisasi dan Manajemen

Organisasi yang baik adalah organisasi yang melihat ke depan dan mempersiapkan diri untuk itu. Organisasi harus melakukan forecast dan estimasi situasi lingkungan, agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan lingkungan.

Suatu cara penting untuk menghadapi keadaan di atas adalah mengembangkan dan melatih para manajer agar mereka mampu untuk mengatasi berbagai masalah, permintaan (tuntutan) dan tantangan baru.

Secara esensial, pengembangan organisasi memusatkan pada organisasi total (segmen utama organisasi), sedangkan pengembangan  manajemen lebih menekankan pada kemajuan-kemajuan yang dibuat para individu. PEndekatan-pendekatan ini saling mendukung dan seharusnya dipadukan untuk meningkatkan efektivitas para manajer dan perusahaan.


KEBUTUHAN PENGEMBANGAN EFEKTIF

Identifikasi Perubahan Lingkungan

Perubahan politik dan hukum mempengaruhi organisasi. Pemerintah berupa peraturan yang menyangkut pemasaran, produksi, penjualan saham, perburuhan, perpajakan dan lain-lain setiap kali berubah-ubah, sehingga organisasi harus selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan ini. Di samping itu, pemerintah pada hakekatnya merupakan penanam modal serta konsumen terbesar dewasa ini.

Perubahan sosial juga perlu diperhatikan organisasi. Jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja, pengangguran dan pendidikan menentukan kuantitas dan kualitas calon karyawan yang diperlukan organisasi, sehingga organisasi perlu mengadakan penyesuaian di dalam menarik personalia.

Demikian pula perubahan keadaan pertahanan dan keamanan harus selalu dikaji. Negara yang stabil, kokoh dan kuat memungkinkan pemerintah untuk berorientasi ke luar, artinya segi ekspor merupakan prioritas, dan strategi pertahanan dan keamanan mengutamakan penjaminan keamanan ekspor, yaitu segi keamanan lalu lintas hubungan luar negeri, terutama melalui laut.

Situasi internasional pun perlu diantisipasi. Perkembangan teknologi, adanya perusahaan multinasional, dana pinjaman antar pemerintah, hubungan antara organisasi domestik dengan organisasi internasional dan lain-lain akan mempengaruhi dan merubah struktur organisasi, karena hal ini memang merupakan kebutuhan. Organisasi yang dinamis dan berkekuatan, dengan para anggota yang inovatif dan kreatif, sangatlah diperlukan untuk suksesnya kegiatan sekarang dan waktu yang akan datang. Untuk itu, perlu pengembangan manajemen secara terus-menerus, karena hanya dengan cara tersebut akan diperoleh manajemen yang berkualifikasi tinggi yang dapat mengkaji lingkungan, mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan tujuan, resiko, strategi, kebijaksanaan serta taktik berusaha dengan baik.


Menghayati Kebutuhan Pengembangan

Analisis terhadap organisasi meliputi pertimbangan terhadap tujuan-tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis jabatan perlu dilakukan, karena dengan analisis ini manajer dapat mengetahui kegiatan atau tugas apa saja yang dilakukan oleh para anggota di dalam organisasi. Analisis tenaga kerja juga perlu diperlukan untuk mengetahui kemampuan dan hasil kerja para karyawan pada saat ini, sehingga apabila pada nantinya diperlukan penyesuian organisasi dan tugas-tugas karena perubahan teknologi dan lain-lain, organisasi sudah siap dengan program latihan dan pengembangan untuk meng “upgrade” kemampuan anggota.

Jadi, dengan program latihan dan pengembangan organisasi dapat meningkatkan kemampuan para anggotanya. Ini dimungkinkan karena melalui program latihan dan pengembangan kita dapat mengharapkan tejadinya :
  •     Pengalihan informasi
  •  Pengembangan sikap
  •  Penambahan kemampuan


Berbagai Penyebab Kegagalan Pengembangan Manajemen

Berbagai kegagalan program-program pengembangan manajemen ini dapat disebabkan oleh pendekatan latihan yang tidak sistematik. Berikut ini beberapa masalah yang sering dijumpai, agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang memakan biaya :   
  • Berbagai upaya pengembangan mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
  •  Upaya pengembangan mungkin menekankan pada program bukan hasil. 
  •  Pengembangan hanya diperuntukkan bagi karyawan-karyawan tertentu.


Dasar Pemikiran Pendekatan Teori Manajemen Operasional pada Latihan dan Pengembangan

Pendekatan teori manajemen-operasional pada program latihan dan pengembangan adalah suatu pendekatan situasional yang mengintegrasikan berbagai prinsip, konsep, teori dan pengetahuan keperilakuan dengan praktek-praktek manajemen untuk mencapai hasil-hasil optimum. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :
  1.  Para manajer puncak harus secara aktif mendukung program.
  2.  Latihan dan pengembangan harus melibatkan para manajer pada semua tingkatan.
  3.  Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan bervariasi.
  4.  Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan menentukan metode-metode.
  5.  Teori dan praktek harus dipadukan.


PROGRAM LATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Secara umum, tujuan program ini adalah menambah pengetahuan, mengembangakan sikap, mengembangkan keterampilan para anggota terutama untuk menghadapi perubahan, menimbulkan motivasi, dukungan, umpat-balik, dan memadukan penerapan teori dan praktek secara psikomotorik.

Teknik-teknik Latihan dan Pengembangan

Berbagai teknik latihan dan pengembangan telah dikenal, baik teknik-teknik on the job maupun off the job. Dalam pemilihan suatu teknik tertentu yang akan digunakan dalam latihan atau pengembangan, ada beberapa “trade-offs”. Ini berarti tidak ada teknik yang selalu terbaik, metode terbaik tergantung pada :
  •  Efektivitas biaya
  •  Isi program yang diinginkan
  •  Kesesuaian fasilitas 
  •  Preferensi dan kemampuan peserta
  •  Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih 
  •  Prinsip-prinsip belajar

Latihan dan pengembangan on the job bisa berupa instruksi kerja, rotasi jabatan, pemberian petunjuk, magang dan pimpinan bayangan. Sedangkan latihan dan pengembangan off the job dapat berupa teknik-teknik pemberian informasi  dan program-program perilaku.

Pengembangan Sumber-Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan. Dengan menangani tantangan-tantangan itu, organisasi dapat memelihara sumber daya manusia yang efektif.

Evaluasi Program Latihan dan Pengembangan

Implementasi latihan dan pengembangan dapat diibaratkan sebagai suatu proses transformasi. Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi sumber daya manusia yang mampu dan cakap. Untuk menjamin keberhasilan berbagai program yang dilaksanakan, organisasi perlu mengevaluasi secara sistematik kegiatan-kegiatan latihan dan pengembangan.


PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi (organization development atau sering disebut OD) adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi. OD berkaitan dengan aspek-aspek terapan perilaku organisasi. OD terutama bersangkutan dengan perubahan yang direncanakan dalam organisasi-organisasi yang kompleks.

OD : Pendekatan Modern Untuk Manajemen Perubahan

Pendekatan modern untuk manajemen perubahan dan pengembangan sumber daya manusia disebut pengembangan organisasi. Karakteristik-karakteristik utama OD adalah sbb :
  1.  Perubahan yang direncanakan
  2.  Perubahan komprehensif
  3.  Perubahan jangka panjang
  4.  Tekanan pada kelompok-kelompok kerja
  5.  Partisipasi pengantar perubahan
  6.  Manajemen kolaboratif
  7.  Tekanan pada intervensi dan riset kegiatan


TEKNIK-TEKNIK OD

Dua aplikasi latihan laboratorium untuk OD adalah teknik latihan sensitivitas atau sering disebut “t-group” dan latihan kisi-kisi atau lebih dikenal sebagai “grid OD”.

Grid OD

Grid OD atau Grid training merupakan hasil perkembangan pendekatan manajerial grid dalam kepemimpinan dan merupakan suatu pendekatan bantu untuk latihan-latihan laboraturium. Secara ringkas, 6 tahap program grid OD adalah sbb :
  1.  Latihan laboratorum-seminar
  2.   Pengembangan tim
  3.  Pengembangan antar kelompok
  4.  Penetapan tujuan operasional
  5.    Pencapaian tujuan
  6.  Stabilisasi
  
Survei-Umpan Balik

Pendekatan survei-umpan balik meneliti satuan analisis (yaitu, kelompok kerja, departemen atau organsisasi keseluruhan) dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) dan mengembalikan data hasil-hasil secara sisematik kepada para anggota organisasi yang disurvei.

Konsultasi Proses

Konsultasi proses bersangkutan dengan proses-proses yang diambil dalam suatu kelompok atau antar kelompok dan peranan konsultan. Langkah-langkah yang biasa diambil konsultan dalam suatu program konsultasi proses pada pengembangan organisasi adalah sbb :
  •  Memulai kontak
  •  Merumuskan perjanjian
  •  Memilih lokasi dan metode
  •  Mengumpulkan data dan membuat diagnosis
  •  Campur tangan
  •  Mengurangi keterlibatan dan berhenti

Pembentukan Tim

Suatu teknik OD yang semakin terkenal dan penting akhir-akhir ini, dimana berkaitan dengan intervensi kelompok tunggal, adalah kegiatan-kegiatan pembentukan tim (team-building). Pendekatan ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas berbagai macam tim dalam organisasi.

Organisasi Perusahaan, Teori Struktur dan Perilaku oleh: T.Hani Handoko, Bab XIV.